Salak Condet, Maskot DKI Jakarta yang Terlupakan
Salak Condet – Dulunya Salak Condet sangat mudah untuk di jumpai dan menjadi maskot DKI Jakarta. Dengan perkembangan zaman, Salak Condet yang memiliki nama latin Salacca Edulis Cognita sudah sangat sulit ditemukan di pasaran.
Maskot DKI Jakarta ini telah dikalahkan oleh invasi Salak Pondoh yang dijual bebas pedagang kaki lima maupun di toko swalayan. Jika kita ingin melihat tanaman Salak Condet bisa dilihat di sisi Jalan Kayu Manis, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Lebih dari 5.000 Salak Condet ditanam di tempat kebun salak seluas empat hektare milik Pemerintah provinsi DKI Jakarta. Sulit untuk menemukan kebun Salak Condet, karena tidak ada satu pun penunjuk jalan untuk sampai ke area tersebut.
Patokan untuk menemukan kebun adalah jembatan gantung Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Di dekat sana terdapat jalan sempit ke arah kiri. Jalan yang hanya bisa dilalui pejalan kaki dan sepeda motor.
Sampai di ujung jalan, ada rumah berjejer. Letaknya tepat di RT 07/05, salah satu rumah tidak dicat beratap asbes. Asnawi, merupakan pemilik rumah tersebut dan juga merupakan penjaga kebun Salak Condet.
Dulunya tanah tersebut merupakan kebun salak milik puluhan warga asli Condet yang masih ada hubungan sanak famili. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membeli tanah tersebut pada tahun 2007, dengan tujuan membudidayakan Salak Condet.
setelah membeli tanah tersebut Pemerintah DKI Jakarta membangun pagar setinggi dua meter yang bertujuan untuk menjaga salak budidaya di curi orang luar. Tetapi sekarang pagar-pagar besi sudah tidak rapat lagi dan membuat warga bebas lalu lalang untuk masuk ke area tersebut.
Tempat budidaya Salak Condet juga menjadi rawan pencurian karena bebasnya warga yang masuk kedalam kawasan tersebut, tidak hanya itu saja terdapat sebuah kandang semi permanen milik warga yang dibangun di balik pagar tersebut.
Petugas DKI Jakarta hanya menyambangi kebun itu sebulan sekali. Kunjungan yang tergolong percuma dan tidak diiringi dengan upaya konkret untuk mengembangkan kebun Salak Condet.
Terancamnya kelangsungan Salak Condet juga mendapat perhatian dari Presiden Jokowi, yang menyatakan nasib Salak Condet mirip dengan yang dialami Sungai Ciliwung. Keberadaannya sama-sama mengenaskan.
Kata Presiden Jokowi, dulu Salak Condet mendapat tempat istimewa lantaran menjadi salah satu hidangan di Istana Negara. Presiden terdahulu Soekarno termasuk sebagai salah satu presiden yang menyukai Salak Condet.
Informasi tersebut didapatkan melalui Ibu Megawati Soekarnoputri yang juga menyukai Salak Condet. Oleh karena itu Kepala Dinas kelautan dan Pertanian DKI Jakarta berjanji untuk mengangkat buah lokal Salak Condet agar bisa berjaya kembali di masyarakat.