Tanaman ini biasanya tumbuh di halaman atau semak-semak belakang rumah, tanaman ini tersebar di Asia termasuk di Indonesia karena dianggap indah sebagai tanaman hias bagi sebagian orang. Bahasa latin dari tanaman ini adalah Abrus precatorius yang tumbuh didaerah tropis dan subtropis, biji tanaman ini mengandung lectin khusus yang disebut abrin.
Biji kacang polong rosari jika masuk ke dalam tubuh akan menyebabkan ribosom tidak bekerja, karena satu molekul abrin akan membunuh hingga 1.500 ribosom perdetik. Abirin bisa menyebabkan demam, mual, mengeluarkan busa, disfungsi gula darah dan juga kejang-kejang, lalu menyerang ginjal, kandungan kemih, pendarahan retina dan luka dalam menyebar.
Tampak sekilas tumbuhan ini tidak berbahaya, tapi sekilas tampak mematikan. Sesuai dengan namanya tumbuhan ini kerap digunakan sebagai manik-manik untuk rosari, namun banyak pembuat perhiasan meninggal pasca menusukkan jari ketika memegang tumbuhan ini.
Bagaimana cara abrin bekerja? Abrin masuk ke dalam sel tubuh dan mencegah sel pembuat protein yang mereka butuhkan, karena tanpa protein sel akan mati. Untuk saat ini belum ada obat penawar untuk abrin.
Apabila abirin tertelan maka akan mengalami muntah dan diare yang bisa menjadi berdarah, dehidrasi berat dan diikuti tekanan darah rendah, tanda atau gejala yang mungkin termasuk halusinasi, kejang dan akan keluar darah ketika buang air kecil. Dalam beberapa hari hati, limpa dan ginjal akan berhenti bekerja dan menyebabkan kematian.